KabarNewsLine.com - Razia tambang pasir ilegal di wilayah Bintan pada Selasa (13/8) diduga mengalami kebocoran, menyebabkan para pelaku berhasil menghindari penindakan hukum.
Informasi ini terungkap setelah beberapa pelaku tambang terlihat membongkar seluruh peralatan penambangan, seperti mesin dan paralon, dua hari sebelum razia berlangsung.
Seorang narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya, berinisial "IC," yang ditemui di lokasi pada Rabu (14/8/2024), mengungkapkan bahwa para pelaku tampaknya sudah mengetahui rencana razia tersebut.
Alhasil, ketika razia dilakukan, hanya satu mesin yang berhasil diamankan oleh petugas, meski diketahui ada puluhan aktivitas tambang ilegal di wilayah tersebut.
“Sepertinya mereka sudah tahu tentang razia ini, sehingga ketika hari pelaksanaan, hanya satu mesin saja yang didapat. Padahal, biasanya ada puluhan mesin beroperasi di wilayah Bintan ini,” ujar "IC" kepada media.
Menurut narasumber ini, sejak tanggal 11-12 Agustus, setelah sejumlah media gencar memberitakan tambang pasir ilegal di seluruh wilayah Bintan, para pelaku tambang mulai berkemas, mengosongkan lokasi, dan menyelamatkan mesin penyedot pasir mereka.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai efektivitas penindakan terhadap tambang pasir ilegal di wilayah Bintan. Bagaimana informasi razia bisa bocor? Apakah ada pihak internal yang bermain di balik layar?
Publik berharap adanya tindakan tegas dan transparan dari aparat penegak hukum untuk menyelidiki kebocoran ini. Masyarakat menunggu langkah nyata dalam menuntaskan praktik ilegal yang merusak lingkungan tersebut.
0 Komentar