KabarNewsLine -Figur pemimpin Kepulauan Riau (Kepri) di masa depan diharapkan mampu menunjukkan kepemimpinan yang mencerminkan karakteristik Kepri sebagai pusat peradaban Melayu yang sarat dengan budaya kesejukan dan perdamaian.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Pergerakan Masyarakat Kepulauan Riau Jaya (DPP PERMAK-JAYA), Asril Masbah, menyoroti pentingnya menghindari konflik politik selama Pilkada lima tahunan.
Menurutnya, konflik tersebut hanya akan memperparah perpecahan di kalangan generasi bangsa Melayu Kepri dan menimbulkan dampak sosial yang berkepanjangan.
“Sebagai generasi Bangsa Melayu Kepri, saat ini kami merasa kehilangan tokoh sebagai tempat berpaut. Banyak tokoh yang terjebak dalam kepentingan politik,” ungkap Asril kepada sejumlah wartawan di Tanjungpinang, Selasa (24/7/2024).
Asril menekankan bahwa regenerasi kepemimpinan di Kepri harus berjalan dengan baik dan meninggalkan warisan kepemimpinan yang bermartabat. Hal ini penting agar dapat menjadi panutan bagi generasi berikutnya dalam proses pengangkatan dan peralihan kepemimpinan di Kepri.
"Saya kira ini penting, bagaimana pola pemilihan atau peralihan kepemimpinan di Kepri dapat berlangsung secara baik dan bermartabat. Harus ada konsensus masyarakat Kepri untuk menemukan pola yang sesuai dengan karakteristik Kepri sebagai pusat peradaban Bangsa Melayu," kata Asril.
Asril juga mengungkapkan bahwa tidak semua potensi anak negeri berakar pada politik. Oleh karena itu, anak-anak Kepri yang memiliki potensi besar harus diberikan ruang untuk berkembang dan berkontribusi tanpa terganggu oleh kepentingan politik.
"Bagi anak-anak Kepri yang ingin berkiprah sesuai dengan potensi mereka, seringkali terhambat oleh tarik-menarik politik," ujarnya.
Asril berharap pemimpin Kepri ke depan lebih fokus pada pengembangan potensi anak-anak Kepri untuk memajukan daerah. "Harus diberikan jalan, agar anak-anak Kepri ini dapat mengembangkan potensinya dan ikut memajukan negeri ini," pintanya.
0 Komentar